"Arah (kiblat) kita bergeser 25 derajat dari Barat," kata Profesor riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, Kamis malam, 15 Juli 2010.
Lebih lanjut dia menjelaskan, matahari berada tepat di atas Mekkah atau Ka'bah pada hari ini, 16 Juli 2010. Cahaya matahari yang masuk melalui kusen rumah bisa jadi patokan kiblat. "Kita lihat bayangan dari sinar matahari."
Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa menggunakan kompas sebagai panduan. Untuk Jakarta, arah salat digeser 25 derajat dari Barat ke arah Barat Laut. "Masyarakat juga bisa meng-klik www.qiblalocator.com," kata dia.
Tak cukup itu, Thomas memberikan alternatif lain dengan menggunakan bayangan menara. "Menara yang ada lampunya, asumsikan itu sebagai Ka'bah. Bayangannya yang kita jadikan kiblat."
Lebih lanjut dia menjelaskan, matahari berada tepat di atas Mekkah atau Ka'bah pada hari ini, 16 Juli 2010. Cahaya matahari yang masuk melalui kusen rumah bisa jadi patokan kiblat. "Kita lihat bayangan dari sinar matahari."
Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa menggunakan kompas sebagai panduan. Untuk Jakarta, arah salat digeser 25 derajat dari Barat ke arah Barat Laut. "Masyarakat juga bisa meng-klik www.qiblalocator.com," kata dia.
Tak cukup itu, Thomas memberikan alternatif lain dengan menggunakan bayangan menara. "Menara yang ada lampunya, asumsikan itu sebagai Ka'bah. Bayangannya yang kita jadikan kiblat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar