“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?” Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”
Mohon maaf, di saat sebagian orang "demam Obama" yang dalam pidato kemenangannya, tak sekalipun melontarkan ungkapan syukur kepada Tuhan atas kemenangannya, maka saya lebih tertarik menulis tentang Dr Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Iran.
Menelusuri sejarah panjang kepemimpinan pemerintahan Islam, maka saya berkesimpulan, selain Nabi Muhammad saw yang memiliki kepemimpinan ideal yaitu pemimpin besar agama sekaligus negarawan besar
maka sejarah Islam hanya pernah memunculkan lagi dua pemimpin yang memiliki kemampuan dua jenis tadi, yaitu pemimpin keagamaan sekaligus negarawan, yaitu dua Umar, yang pertama Khalifah Umar bin al-Khattab, dan yang kedua adalah Khalifah Umar bin Abdul Azis. Kedua Umar itu sosok yang mendalam pemahaman Islamnya dan sangat bersahaja dalam kehidupannya.
Khalifah lainnya menurut pengkajian dan analisis sejarah saya, hanya paling banter memiliki salah satunya, kalau dia negarawan, maka dia bukan pemimpin keagamaan, demikian juga sebaliknya. Bahkan sebagian khalifah Islam, hingga ke era Bani Umayyah dan Abessina, tidak memiliki salah satu talenta kepemimpinan apapun, jadi pemimpin hanya karena sebagai ahli waris dinasti.
Kemudian muncul Presiden Iran sekarang, Mahmoud Ahmadinejad, kembali mengundang rasa kagum saya terhadap banyak hal yang terdapat dalam diri pribadinya dan kepemimpinannya. Ahmadinejad masuk dalam kategori pemimpin yang memiliki kualitas keagamaan yang konsisten (terlepas dari mazhab yang dianutnya) dan sekaligus negarawan besar.
Kesederhanaan sosok Dr Ahmadinejad, sang dosen yang kemudian terpilih menjadi Presiden; sudah bukan hal yang mengherankan bagi rakyat Iran. Jasnya adalah jas murahan seharga $ 50 dan sepatunyapun sepatu butut. Ahmadinejad selalu tampil hanya dengan kemeja polos dan jas, tanpa dasi.
Waktu masih menjabat Walikota Teheran, Ahmadinejad tak sungkan berhenti di jalanan menyingkirkan onggokan sampah. Dan Anda harus tahu, sebagai Presiden Iran, negara kaya minyak dan negara nuklir, Ahmadinejad tidak menempati Istana Negara, tetapi bersikeras tetap tinggal di rumah pribadinya yang teramat sangat sederhana,
yang di ruang tamunya hanya tersedia satu meja, sehingga jika menerima tamu banyak, maka tamu-tamunya terpaksa meletakkan gelas minuman di lantai. Kalau ditanyakan mengapa dia memilih tinggal di rumah kecil miliknya, dia selalu menjawab: “ Kenapa saya harus merasakan kenyamanan kalau rakyat di sekitar saya menderita kepanasan.”
Ada lagi kalimatnya yang sangat menyentuh saya: "Bagaimana seseorang mampu disebut baik, kalau sekian banyak orang miskin tidak terlihat olehnya."
Kekaguman saya lainnya, keberanian luarbiasa melawan kehendak Amerika Serikat. Ketika Uni Sovyet masih belum hancur dulu, Ahmadinejad mengatakan: "Uni Sovyet dan Komunis adalah setan terbesar, dan Amerika Serikat setan kecil!"
Ketika seorang mahasiswa menanyai tentang penampilannya yang tidak mirip Presiden, yaitu tadi, pakaian murahan, tampang berjenggot dan bercambang serta rambut yang jarang tersisir rapi, maka Ahmadinejad menjawab: "Ya, tampang saya hanya tampang pelayan, dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat."
Makanya tidak mengherankan, dalam kunjungannya ke Indonesia Mei 2006, Ahmadinejad dielu-elukan oleh ribuan mahasiswa Indonesia yang begitu mengaguminya. Tidak heran, buku-buku tentang Ahmadinejad menjadi "the best seller" di toko-toko buku besar di Indonesia.
Popularitas Ahmadinejad terbukti jika Anda buka internet. Klik nama Mahmoud Ahmadinejad, Google menunjukkan ada sekitar 10.603.000 entri yang memuat nama Ahmadinejad. Yahoo memuat sekitar 8.450.000 entri.
Berikut adalah gambaran Ahmadinejad yang
belum tentu orang ketahui, dan pasti yang membuat orang ternganga dan terheran-heran :
1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”
Mohon maaf, di saat sebagian orang "demam Obama" yang dalam pidato kemenangannya, tak sekalipun melontarkan ungkapan syukur kepada Tuhan atas kemenangannya, maka saya lebih tertarik menulis tentang Dr Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Iran.
Menelusuri sejarah panjang kepemimpinan pemerintahan Islam, maka saya berkesimpulan, selain Nabi Muhammad saw yang memiliki kepemimpinan ideal yaitu pemimpin besar agama sekaligus negarawan besar
maka sejarah Islam hanya pernah memunculkan lagi dua pemimpin yang memiliki kemampuan dua jenis tadi, yaitu pemimpin keagamaan sekaligus negarawan, yaitu dua Umar, yang pertama Khalifah Umar bin al-Khattab, dan yang kedua adalah Khalifah Umar bin Abdul Azis. Kedua Umar itu sosok yang mendalam pemahaman Islamnya dan sangat bersahaja dalam kehidupannya.
Khalifah lainnya menurut pengkajian dan analisis sejarah saya, hanya paling banter memiliki salah satunya, kalau dia negarawan, maka dia bukan pemimpin keagamaan, demikian juga sebaliknya. Bahkan sebagian khalifah Islam, hingga ke era Bani Umayyah dan Abessina, tidak memiliki salah satu talenta kepemimpinan apapun, jadi pemimpin hanya karena sebagai ahli waris dinasti.
Kemudian muncul Presiden Iran sekarang, Mahmoud Ahmadinejad, kembali mengundang rasa kagum saya terhadap banyak hal yang terdapat dalam diri pribadinya dan kepemimpinannya. Ahmadinejad masuk dalam kategori pemimpin yang memiliki kualitas keagamaan yang konsisten (terlepas dari mazhab yang dianutnya) dan sekaligus negarawan besar.
Kesederhanaan sosok Dr Ahmadinejad, sang dosen yang kemudian terpilih menjadi Presiden; sudah bukan hal yang mengherankan bagi rakyat Iran. Jasnya adalah jas murahan seharga $ 50 dan sepatunyapun sepatu butut. Ahmadinejad selalu tampil hanya dengan kemeja polos dan jas, tanpa dasi.
Waktu masih menjabat Walikota Teheran, Ahmadinejad tak sungkan berhenti di jalanan menyingkirkan onggokan sampah. Dan Anda harus tahu, sebagai Presiden Iran, negara kaya minyak dan negara nuklir, Ahmadinejad tidak menempati Istana Negara, tetapi bersikeras tetap tinggal di rumah pribadinya yang teramat sangat sederhana,
yang di ruang tamunya hanya tersedia satu meja, sehingga jika menerima tamu banyak, maka tamu-tamunya terpaksa meletakkan gelas minuman di lantai. Kalau ditanyakan mengapa dia memilih tinggal di rumah kecil miliknya, dia selalu menjawab: “ Kenapa saya harus merasakan kenyamanan kalau rakyat di sekitar saya menderita kepanasan.”
Ada lagi kalimatnya yang sangat menyentuh saya: "Bagaimana seseorang mampu disebut baik, kalau sekian banyak orang miskin tidak terlihat olehnya."
Kekaguman saya lainnya, keberanian luarbiasa melawan kehendak Amerika Serikat. Ketika Uni Sovyet masih belum hancur dulu, Ahmadinejad mengatakan: "Uni Sovyet dan Komunis adalah setan terbesar, dan Amerika Serikat setan kecil!"
Ketika seorang mahasiswa menanyai tentang penampilannya yang tidak mirip Presiden, yaitu tadi, pakaian murahan, tampang berjenggot dan bercambang serta rambut yang jarang tersisir rapi, maka Ahmadinejad menjawab: "Ya, tampang saya hanya tampang pelayan, dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat."
Makanya tidak mengherankan, dalam kunjungannya ke Indonesia Mei 2006, Ahmadinejad dielu-elukan oleh ribuan mahasiswa Indonesia yang begitu mengaguminya. Tidak heran, buku-buku tentang Ahmadinejad menjadi "the best seller" di toko-toko buku besar di Indonesia.
Popularitas Ahmadinejad terbukti jika Anda buka internet. Klik nama Mahmoud Ahmadinejad, Google menunjukkan ada sekitar 10.603.000 entri yang memuat nama Ahmadinejad. Yahoo memuat sekitar 8.450.000 entri.
Berikut adalah gambaran Ahmadinejad yang
belum tentu orang ketahui, dan pasti yang membuat orang ternganga dan terheran-heran :
1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi,
sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.
6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya.
Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan.
Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan.
Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,
ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka
13. Bahkan ketika suara azan berkumandang,
ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa
14. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar