Giovanni van Bronckhorst/ Foto: Daylife
Giovanni van Bronckhorst/ Foto: Daylife
JOHANNESBURG – Usia Giovanni van Bronckhorst terbilang sudah tidak muda lagi sebagai pemain. Kapten Timnas Belanda di Piala Dunia 2010 ini ternyata punya cita-cita menjadi pelatih tim sepakbola selepas gantung sepatu sebagai pemain.
Pemain berpengalaman asal Feyenoord ini sudah kenyang merasakan pentas tertinggi sepakbola dunia baik bersama Timnas Belanda atau klub besar semacam Arsenal dan Barcelona. Pengalaman itu akan dijadikannya sebagai rujukan untuk membuka jalan sebagai pelatih.
“Gio punya rencana menjadi pelatih. Dia sudah memulainya dengan menangani tim Belanda junior,” ujar ayah Giovanni, Victor van Bronckhorst saat menerima kunjungan wartawan Indonesia di Johannesburg, Jumat (9/7/2010), malam waktu setempat.
Victor cukup prihatin dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang terpuruk. Kondisi itu berbanding terbalik dengan prestasi Belanda yang sudah mendunia. Melihat kondisi ini, Victor yakin putranya tidak akan keberatan jika bisa membantu Indonesia berprestasi di tingkat dunia.
“Gio sangat bangga dengan darah Indonesia. Bila kelak dia menjadi pelatih, saya rasa dia akan dengan senang hati membantu persepakbolaan Indonesia, dengan menjadi pelatih dan mengantarkan Indonesia ke Piala Dunia misalnya,” ungkap pria ramah ini.
Sebagai orang tua, Victor dan Istrinya Fransien sangat mendukung apapun keputusan Giovanni, termasuk langkahnya seusai Piala Dunia 2010. “Dia sudah mendapatkan semuanya sebagai pemain. Tapi, kami akan terus memberikan dukungan apapun keputusan Gio,” tutup Victor dan Fransien.
Pemain berpengalaman asal Feyenoord ini sudah kenyang merasakan pentas tertinggi sepakbola dunia baik bersama Timnas Belanda atau klub besar semacam Arsenal dan Barcelona. Pengalaman itu akan dijadikannya sebagai rujukan untuk membuka jalan sebagai pelatih.
“Gio punya rencana menjadi pelatih. Dia sudah memulainya dengan menangani tim Belanda junior,” ujar ayah Giovanni, Victor van Bronckhorst saat menerima kunjungan wartawan Indonesia di Johannesburg, Jumat (9/7/2010), malam waktu setempat.
Victor cukup prihatin dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang terpuruk. Kondisi itu berbanding terbalik dengan prestasi Belanda yang sudah mendunia. Melihat kondisi ini, Victor yakin putranya tidak akan keberatan jika bisa membantu Indonesia berprestasi di tingkat dunia.
“Gio sangat bangga dengan darah Indonesia. Bila kelak dia menjadi pelatih, saya rasa dia akan dengan senang hati membantu persepakbolaan Indonesia, dengan menjadi pelatih dan mengantarkan Indonesia ke Piala Dunia misalnya,” ungkap pria ramah ini.
Sebagai orang tua, Victor dan Istrinya Fransien sangat mendukung apapun keputusan Giovanni, termasuk langkahnya seusai Piala Dunia 2010. “Dia sudah mendapatkan semuanya sebagai pemain. Tapi, kami akan terus memberikan dukungan apapun keputusan Gio,” tutup Victor dan Fransien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar