Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengaku ingin seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan pencerahan tentang demokrasi di Indonesia.
Hal serupa ingin dilakukan Nurdin menyusul sikapnya yang kukuh dalam persoalan yang
melanda PSSI pada saat ini.
Ia juga menjelaskan mengapa ia bersikeras bertahan di PSSI?
"Kenapa saya bertahan? Bukan karena Nurdin iri, Nurdin ingin berkuasa terus-menerus di PSSI. Bukan, demi Allah, demi Tuhan," ungkap Nurdin dalam RDPU dengan Komisi X, DPR RI, Jakarta, Selasa (1/3/2011).
"Saya mempertahankan dengan seluruh kawan-kawan dari pusat, dari daerah, harga diri, harkat, martabat, marwah PSSI. Apa itu? Saya ingin memberikan pencerahan kepada bangsa ini. Seperti Bapak SBY memberikan pencerahan mengenai demokrasi," tegasnya.
Nurdin memastikan sikapnya yang tidak iri atau haus kekuasaan dengan mengutip sebuah ayat suci Al Quran. Sebelum membacakan artinya, Nurdin meminta koreksi dari anggota Komisi X yang hadir dalam RDPU. Ayat suci yang dibacakan Nurdin adalah surat Al Maidah ayat 8.
"Yang kurang lebih artinya, janganlah karena kebencian terhadap suatu kaum atau seseorang maka kamu tidak berbuat adil kepadanya," kata Nurdin.
Lebih lanjut, Nurdin menuturkan menghadapi persoalan yang melanda PSSI, dia teringat pesan SBY yang mengatakan jangan persoalan bangsa diselesaikan dengan cara preman. Pria yang sudah menjabat Ketum PSSI selama dua periode itu menanyakan jika tekanan yang ada saat ini dilakukan seseorang atau sekelompok orang, mau dibawa kemana demokrasi kita.
"Apakah kita ingat setiap pejabat publik, ada orang yang punya kekayaan, punya keuangan, punya dana yang begitu besar bisa menggerakkan ribuan orang, kemudian pejabat itu harus turun? Demokrasi apa ini?" ujarnya.
Nurdin mengaku ingin mempertahankan demokrasi harus beretika, bertatanan, yang telah ada di tubuh PSSI. Jika hal itu dirusak, dia memperkirakan penggulingan Ketum PSSI akan terjadi dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang.
"Saya tidak mau roh PSSI itu jebol. Karena kalau ini jebol, tidak tertutup kemungkinan setahun kemudian, dua tahun kemudian, ketua umum digulingkan lagi dengan cara begini. Yang inkonstitusional," tegas Nurdin yang belum pernah mendeklarasikan diri maju sebagai calon Ketua Umum PSSI mendatang.
Tapi kenapa kemudian ada orang yang menyuruh orang supaya Nurdin turun? "Bagaimana turun kalau tidak pernah maju? Pasti tidak enak. Belum menyatakan maju sudah disuruh turun. Jadi ini adalah rohnya PSSI, demokrasi di negeri ini," jawabnya.
Hal serupa ingin dilakukan Nurdin menyusul sikapnya yang kukuh dalam persoalan yang
melanda PSSI pada saat ini.
Ia juga menjelaskan mengapa ia bersikeras bertahan di PSSI?
"Kenapa saya bertahan? Bukan karena Nurdin iri, Nurdin ingin berkuasa terus-menerus di PSSI. Bukan, demi Allah, demi Tuhan," ungkap Nurdin dalam RDPU dengan Komisi X, DPR RI, Jakarta, Selasa (1/3/2011).
"Saya mempertahankan dengan seluruh kawan-kawan dari pusat, dari daerah, harga diri, harkat, martabat, marwah PSSI. Apa itu? Saya ingin memberikan pencerahan kepada bangsa ini. Seperti Bapak SBY memberikan pencerahan mengenai demokrasi," tegasnya.
Nurdin memastikan sikapnya yang tidak iri atau haus kekuasaan dengan mengutip sebuah ayat suci Al Quran. Sebelum membacakan artinya, Nurdin meminta koreksi dari anggota Komisi X yang hadir dalam RDPU. Ayat suci yang dibacakan Nurdin adalah surat Al Maidah ayat 8.
"Yang kurang lebih artinya, janganlah karena kebencian terhadap suatu kaum atau seseorang maka kamu tidak berbuat adil kepadanya," kata Nurdin.
Lebih lanjut, Nurdin menuturkan menghadapi persoalan yang melanda PSSI, dia teringat pesan SBY yang mengatakan jangan persoalan bangsa diselesaikan dengan cara preman. Pria yang sudah menjabat Ketum PSSI selama dua periode itu menanyakan jika tekanan yang ada saat ini dilakukan seseorang atau sekelompok orang, mau dibawa kemana demokrasi kita.
"Apakah kita ingat setiap pejabat publik, ada orang yang punya kekayaan, punya keuangan, punya dana yang begitu besar bisa menggerakkan ribuan orang, kemudian pejabat itu harus turun? Demokrasi apa ini?" ujarnya.
Nurdin mengaku ingin mempertahankan demokrasi harus beretika, bertatanan, yang telah ada di tubuh PSSI. Jika hal itu dirusak, dia memperkirakan penggulingan Ketum PSSI akan terjadi dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang.
"Saya tidak mau roh PSSI itu jebol. Karena kalau ini jebol, tidak tertutup kemungkinan setahun kemudian, dua tahun kemudian, ketua umum digulingkan lagi dengan cara begini. Yang inkonstitusional," tegas Nurdin yang belum pernah mendeklarasikan diri maju sebagai calon Ketua Umum PSSI mendatang.
Tapi kenapa kemudian ada orang yang menyuruh orang supaya Nurdin turun? "Bagaimana turun kalau tidak pernah maju? Pasti tidak enak. Belum menyatakan maju sudah disuruh turun. Jadi ini adalah rohnya PSSI, demokrasi di negeri ini," jawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar